Postingan

Pengertian, Ciri-Ciri dan Klasifikasi Arthropoda

Gambar
A. Pengertian  Arthropoda Kata artropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu “arthron ”yang memiliki arti ruas, buku, atau segmen dan “pous ” (Podos) berarti kaki, bila digabungkan berarti kaki yang bersegmen, berbuku-buku atau beruas. Artropoda dikenal dengan nama lain yaitu hewan beruas atau berbuku-buku. Antropoda adalah salah satu filum yang besar dan banyak ditemukan, hewan yang mencakup filum ini adalah serangga, laba-lab, udang, lipan dan hewan sejenisnya. Antropoda biasanya dapat ditemukan di laut, air tawar, darat dan lingkungan sekitar (udara), baik dalam bentuk simbiosis dan parasit. B. Ciri-ciri Arthropoda Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh beruas (bersegmen), rangka bagian luar (eksoskeleton) dan bagian ekor. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan tripblastik. Memiliki bentuk tubuh yang beragam dan bervariasi. Bagian tubuh dilapis dengan kutikula sebagai bagian rangka luar yang keras yang dihasilkan dari protein dan kritin. Memiliki sifat hidup par

Pengertian Unsur Hara dan Jenis-Jenisnya

Gambar
Pengertian unsur hara bagi tanaman  adalah suatu senyawa/zat anorganik yang ada didalam tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh sebab itu, unsur hara sangat penting dan perlu bagi tanaman agar tidak tumbuh abnormalitas atau pertumbuhan terhambat tidak dengan semestianya. Berdasarkan tingkat kebutuhan tanaman, unsur hara dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Jenis-Jenis/Macam-macam Unsur Hara 1. Unsur Hara Makro Pengertian unsur hara makro adalah unsur hara yang sangat dibutuhkan dan diperlukan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif banyak. Ada dua macam yang dibutuhkan unsur makro dalam relatif banyak yaitu unsur hara makro primer seperti Kalium (K), Phospor (P) dan Nitrogen (N), sedangkan unsur hara makro sekunder seperti kalium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). Fungsi senyawa unsur hara makro bagi tanaman diantaranya sebagai berikut: Kalium (K) berfungsi untuk proses fotosint

4 Fase Pertumbuhan Bakteri

Gambar
Pertumbuhan bakteri sangat relatif cepat dengan membentuk sel-sel baru, dengan memanfaatkan nutrient yang ditempatinya/lingkungannya. Perlu diketahui, ada empat fase pertumbuhan bakteri yaitu fase lage, fase logaritma (eksponensial), fase stasioner dan fase kematian. Untuk lebih lengkapnya perhatikan penjelasan dan pengertian dibawah ini. Fase Pertumbuhan Bakteri 1. Fase Lag (Fase Penyesuaian) Fase lag adalah salah satu fase dimana bakteri baru melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan baru yang ditempati. Fase lag ini akan berakhir sangat bervariasi tergantung dengan komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah sel pada inokulum awal dan sifat fisiogis mikroorganisme pada media sebelumnya. 2. Fase Logaritma (Fase Eksponensial) Fase logaritma adalah salah satu fase dimana bakteri sudah melakukan penyesuaian dan sel mulai membelah hingga mencapai populasi yang maksimum. Pada fase ini tidak ada menambah populasi, melainkan sel mengalami perubahan dalam komposisi kimia dan b

Pengertian Archaebacteria dan Ciri-Ciri Archaebacteria

Gambar
Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu “archaio”  yang berarti kuno. Sehingga archaebacteria dapat diartikan sebagai organisme yang hidup paling tua/tertua di bumi, diduga achaebacteria awal dibumi tempat hidupnya ekstrim. Archaebacteria disebut juga dengan bakteri purba/kuno. Ciri-Ciri Umum Archaebacteria Bersifat anaerob, uniseluler dan eukariotik (memiliki membran inti sel). Berbentuk variasi, seperti bulat, spiral, batang dan bahkan tidak beraturan. Dinding sel tidak emiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein). Struktur tubuh sederhana dan memiliki ukuran tubuh 0,1- 200 mikron. Dapat hidup dilingkungan ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut kadar garam tinggi, lingkungan asam dan sebagainya). Jenis-Jenis Archaebacteria Archaebacteria Halofilik: habitatnya dapat hidup pada lingkungan dengan salinitas (kadar garam tinggi), misalnya halobacterium. Archaebacteria Metanogenik: memproleh makanan dari proses pembusukan bahan o

Proses Pembentukan Urine Lengkap

Gambar
Proses Pembentukan Urine Pembentukan urine terdiri dari 3 tahapan, diantaranya yaitu sebagai berikut: 1. Proses Filtrasi (Penyaringan) Pembentukan urine pertama kali adalah dilakukannya proses penyaringan. Penyaringan ini dilakukan oleh glomerulus darah yang mengalir dari aorta melalui arteri ginjal, kemudian menuju kebadan malpighi. Hasil dari penyaringan tersebut membentuk urine primer yang mengandung zat-zat glukosa, garam dan asam amino yang sangat bermanfaat dalam tubuh. Urine primer pada umumnya masih sama dengan darah tetapi tidak memiliki kandungan protein dan tidak mengandung elemen seluler, seperti sel darah merah dalam tubuh. 2. Proses Reabsorpsi (Penyerapan Kembali) Tahapan kedua adalah reabsorpsi merupakan tahap yang terjadinya  penyerapan kembali zat-zat atau kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh yang sudah dilakukan penyaringan (filtrasi). Tahap reabsorpsi terjadi dalam proses pembentukan urine, dikarenakan menggunakan zat-zat yang masih dapat digunakan, misal

Pengertian Ribosom, Struktur dan Fungsi Ribosom

Gambar
A. Pengertian Ribosom Ribosom adalah salah satu organel yang memiliki ukuran relatif kecil dan padat yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.  Ribosom memiliki diameter 17-20 nm, terdiri dari dua sub unit  yaitu RNA sekitar 65% dan Protein Sekitar 35%. Ribosom  berasal dari kata “Rib” yang berasal dari asam ribonuleat dan menambahkan kata “Soma” yang berarti tubuh. Adapun defenisi lain dari ribosom adalah organel yang terdiri dari protein ribosm (Riboprotein) dan asam ribonukleat  (ribonucleoprotein). B. Struktur Ribosom Struktur ribosom memiliki dua komponen utama yaitu subunit kecil dan subunit besar. Kedua subunit masih saling berkaitan dalam pembentukan protein baru yang akan dihasilkan dan kedua subunit terdiri dari  untaian beberapa RNA dan berbagai macam protein. Subunit kecil: subunit ini sebenarnya tidak memiliki ukuran yang terlalu kecil, hanya lebih kecil dibandingkan dengan subunit besar. Subunit kecil berguna untuk mengalirkan/menyampaikan informasi s

Pengertian Lemak, Fungsi dan Metabolisme Lemak

Gambar
A. Pengertian Lemak Lemak atau Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak dapat larut dengan air tetapi larut dalam pelarut organik (Widman, 1989). B. Struktur Kimia Lemak Struktur kimia lemak disusun oleh unsur-unsur seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Phospor (P) dan Nitrogen (N).  Selain itu, struktur kimia lemak juga disusun oleh molekul yang terdiri dari empat bagian, yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Asam lemak terdiri dari randati Hidrokarbon (CH) dan gugus karboksil (-COOH). Molekul gliserol terdiri dari tiga gugus Hidroksil (-OH) dan setiap gugus hidroksil berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. C. Pembagian Lemak Pembagian lemak terdiri tiga macam berdasarkan kimia lemak adalah sebagai berikut: 1. Lemak Sederhana Lemak sederhana terusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga macam asam lemak. Contoh lemak sederhana adalah minyak, plastisin atau lilin malam. 2. Lemak Asli Lemak a