Pengertian Archaebacteria dan Ciri-Ciri Archaebacteria
Archaebacteria berasal dari bahasa Yunani, yaitu “archaio” yang berarti kuno. Sehingga archaebacteria dapat diartikan sebagai organisme yang hidup paling tua/tertua di bumi, diduga achaebacteria awal dibumi tempat hidupnya ekstrim. Archaebacteria disebut juga dengan bakteri purba/kuno.
Ciri-Ciri Umum Archaebacteria
- Bersifat anaerob, uniseluler dan eukariotik (memiliki membran inti sel).
- Berbentuk variasi, seperti bulat, spiral, batang dan bahkan tidak beraturan.
- Dinding sel tidak emiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan protein).
- Struktur tubuh sederhana dan memiliki ukuran tubuh 0,1- 200 mikron.
- Dapat hidup dilingkungan ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut kadar garam tinggi, lingkungan asam dan sebagainya).
Jenis-Jenis Archaebacteria
- Archaebacteria Halofilik: habitatnya dapat hidup pada lingkungan dengan salinitas (kadar garam tinggi), misalnya halobacterium.
- Archaebacteria Metanogenik: memproleh makanan dari proses pembusukan bahan organik dan menghasilkan gas metana tinggi, misalnya methanococcus.
- Archaebacteria Pereduksi Sulfur: memproleh makanan dengan memanfaatkan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energi, misalnya sulfolobus.
- Archaebacteria Thermoasidofilik: dapat hidup dengan mengoksidasikan sulfur di lingkungan, misalnya kawah vulkanik, lubang vulkanik gunung berapi atau mata air bersulfur.
Komentar
Posting Komentar